Saturday, October 11, 2014

Pelatihan Bekam Dasar Angkatan 127

PELATIHAN BEKAM TINGKAT DASAR ANGKATAN 127

Insya Allah LKP Assabil yang pertama memiliki izin penyelenggaraan pelatihan khusus bekam dan sudah memiliki NILEK ( 01204.4.1.0001./55 ) akan menyelenggarakan kursus dan pelatihan bekam professional level satu dan dua, angkatan ke-127.
Materi Pelatihan:
  1. Pretest
  2. Aspek dan landasan hukum
  3. Pengantar Thibb Nabawi
  4. Pengantar hijamah
  5. Hadits-hadits hijamah
  6. Cupping, kulit dan darah
  7. Titik-titik Nabawi
  8. Kontraindikasi, larangan dan kegawatdaruratan 
  9. Malpraktik dan aspek resiko 
  10. Waktu bekam, puasa, upah hijamah dan ruqyah syar’iyyah
  11. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Bekam
  12. Penanganan limbah B3 hijamah
  13. Pengantar bagi calon penghijamah
  14. Penjelasan Anatomi Hijamah Titik-titik bekam
  15. Penjelasan instrument
  16. Uraian titik-titik bekam
  17. Aplikasi dan demo semua titik hijamah
  18. Hijamah Lines Incision 
  19. Inhibisi taktil
  20. Praktikum tahap pertama
  21. Praktikum tahap kedua
  22. Post test

Pengetahuan dan ketrampilan yang didapatkan peserta:
  1. Memahami semua pengetahuan dasar tentang hijamah dari A sampai Z tanpa kecuali.
  2. Langsung mampu mempraktikkan hijamah terhadap teman dan keluarga dekat.
  3. Mampu membedakan standar bekam steril dan tidak steril.
  4. Mampu mempraktikkan standar operating prosedur bekam steril.
  5. Memiliki kewaspadaan standar melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan penyakit yang diakibatkan oleh tindakan bekam.
  6. Memahami dan mengaplikasikan titik-titik Nabawi berdasarkan akurasi hadits shahih.
  7. Memiliki kemampuan dasar untuk menetapkan titik-titik bekam yang terukur berdasarkan kasus perkasus.
  8. Memahami faktor-faktor resiko pengobatan bekam.

Keuntungan peserta pascapelatihan:
  1. Dapat magang di Assabil.
  2. Dapat mengikuti program pelatihan versi baru di Assabil untuk level tiga dan seterusnya.
  3. Konsultasi pascapelatihan.
Fasilitas Pelatihan:
  1. Ruangan ber-AC dengan daya tampung 60 orang.
  2. Diktat pelatihan level satu.
  3. Alat-alat bekam.
  4. Poster Anatomi Hijamah dan buku
  5. Makan siang dan malam serta snack
  6. Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) versi pertama dikeluarkan semetara oleh LKP Assabil, dan STSB kedua (menunggu) yang ditandatangani Kasubdit Dikmen Jakarta Selatan dan berhologram ABI.
  7. Penunjang alat-alat praktikum lengkap.

Waktu Pelaksanaan:

Jum’at, Sabtu, Ahad, 31 Oktober - 2 Nopember 2014
Jum’at, mulai 13.00 hingga 17.30
Sabtu, mulai 08.00 hingga 17.30
Ahad, mulai 08.00 hingga 21.00
Kontribusi:
Rp 1.300.000
1. Dua puluh pendaftar pertama mendapatkan potongan biaya Rp 300.000,-. Caranya: Menstranfer Rp. 500.000 ke rekening BCA: 4361746001 a/n Kathur Suhardi, sisanya (Rp. 500.00) dibayar saat pelatihan.
2. Pendaftar ke-21 dan seterusnya membayar penuh senilai Rp 1.300.000,-.

Friday, October 3, 2014

Tumor Payudara Dibekam Di Titik Tersebut ?

TUMOR DI PAYUDARA LANGSUNG DIBEKAM DI TITIK TERSEBUT

Hari ini ada pasien akhawat dari Tangerang, kedatangan kedua setelah 2 minggu, usia 31 tahun. kasus tumor di payudara kanan posisi jam 12, 3 cm dari niple, muncul Juli 2014. Awalnya sebesar 1 cm. Tapi setelah dibekam di daerah Bitung jutsru membesar jadi 3 cm. Pasalnya, pembekaman langsung di bagian tumor. Sebenarnya pasien sudah mau menolak dan mengingatkan hal ini. Tapi pembekamnya ngeyel, tak apa-apa, kami sudah biasa melakukannya begini. Begitu kilahnya.
Masih menurut suami pasien, di tempat bekam tersebut sudah ada beberapa sertifikat pelatihan bekam. Semoga tak ada STSB Assabil, karena titik bekam langsung di tumor atau massa merupakan salah satu kontraidikasi titik bekam yang sudah diajarkan sejak awal, dan merupakan bahan ajar baku.
Ijtihad kami secara patologis dan juga dikuatkan pengalaman. Artinya, sejak lama kami mendapatkan limpahan pasien yang dibekam di tempat lain dengan kasus yang sama, bukannya mengecil atau sembuh, tapi justru membesar dan bahkan ada yang bernanah di bagian tumornya.
Dalam salah satu modul pelatihan di Assabil, kasus ini termasuk dalam modul kontraindikasi dan malpraktik bekam. Di samping kasus-kasus yang lain tentunya. Tujuannya, agar peserta didik mengetahui berbagai macam jenis kontraindikasi dan malpraktik bekam, sehingga dapat menghindarkan efek negatif dari pengobatan bekam. Bukannya kesembuhan yang didapat pasien, tapi justru penyakit di atas penyakit.
Antum boleh juga share pengalaman dan pengetahuan serupa, sebagai pasien atau sebagai pembekam di Fanspage Ust Kathur

Thursday, October 2, 2014

Menaklukkan Bapak Dubes

MENAKLUKKAN BAPAK DUBES
ilustrasi diplomasi
Ilustrasi Diplomasi

Hari ini pk 14.30 kedatangan tamu, dubes salah satu negara TimTeng. Berbincang beberapa tema, beberapa buku Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim dan beberapa hal, ternyata beliau belum pernah bekam. Keluhan, penyakit dah ditulis di MR. Eeee... ternyata beliau tak mau hijamah, tànpa alasan yg jelas, tapi yg jelas beliau dalam keadaan shoim.
Keengganan pasien untuk dibekam justru mengundang rangsang untuk menundukkannya. Bujuk punya bujuk melalui beberapa hadits Nabawi dan bujukan2 lain, akhirnya beliau menyerah, siap dibekam. Syaratnya, urid fadhilatak alladzi tuhajimuni. Thayyib, ra po po.
Alhamdulillah 5 titik berhasil dilaksanakan dengan aman.
Satu kepuasan tersendiri dapat "menaklukkan" Bapak duta besar dari satu negara, yg awalnya tak mau dihijamah hingga berkenan mencicipi pengobatan paling ideal ini.
Semoga kisah hari ini menjadi inspirasi bagi Ikhwan pembekam untuk istiqamah berdakwah.
Bagaimana kisah antum?

Wednesday, October 1, 2014

Arafah.. Oh Arafah

ARAFAH
padang arafah
Padang Arafah dilihat dari atas

Arafah adalah nama tempat dan waktu.
Arafah sebagai tempat adalah padang luas di sisi timur kota Makkah. Hujjaj melaksanakan inti haji yakni wuquf harus di Arafah, dengan batas-batas yang jelas.
Arafah sebagai waktu adalah pelaksanaan wuquf pada 9 Dzulhijjah, ketika para hujjaj melaksanakan inti haji, wuquf di sana, tidak tanggal 8 tidak pula tanggal 10 Dzulhijjah, apalagi selain itu.
Kaum Muslimin yang tidak menunaikan haji, disunnahkan berpuasa, bertepatan dengan hujjaj yang sedang wuquf di Arafah, yang disebut puasa Arafah, tidak sebelumnya dan tidak pula sesudahnya.
Esoknya tanggal 10 Dzulhijjah, hujjaj mendirikan shalat subuh di Muzdalifah, menghadap kiblat, bertahmid, bertakbir dan bertahlil, lalu berangkat menuju Mina sambil bertalbiyah, dan juga mengambil kerikil di Muzdalifah untuk melempar jamrah.
Kaum Muslimin yang tidak menunaikan haji, melaksanakan shalat Idul Adhha dan menyembelih kurban. Maka 10 Dzulhijjah juga disebut yaum an-nahr.
Ini semua merupakan rentetan yang berurutan dan tertib, seperti urutan dan tertib wudhu' atau shalat. Terjadinya perbedaan penetapan hari puasa Arafah dan Idul-Adhha, karena Arafah tidak dipahami sebagai nama tempat dan waktu secara bersamaan, urut dan tertib, dan juga menurut urutan dan tertib pelaksanaan manasik haji.
Di dunia ini, nama Arafah sebagai tempat hanya ada satu, dan waktunya pun hanya satu hari saja. Mestinya yaum Arafah dapat menjadi inspirasi penyatu semua ummat Islam, lintas bangsa lintas negara.
Bagaimana menurut pendapat Antum?